PAYUNG DAN JAKET HUJAN NADIA
Oleh: Rayona Tampubolon
Hari ini Nadia mendapat hadiah dari
mama karena ia berhasil menjadi juara satu membaca puisi di sekolahnya. Namun,
keceriaan tidak nampak di wajahnya. Nadia murung ketika mengetahui hadiah
pemberian mama.
Nadia menghela nafas, “Ah, mama.
Hadiahnya kok payung dan jaket sih? Mama kan tahu, kalau Nadia suka menggambar
dan membaca buku dongeng. Harusnya mama beli aku buku gambar dan cat warna.”
Mama berusaha menenangkan Nadia dan
mendekatinya. “Loh, kok Nadia jadi pilih-memilih hadiah. Mama beli jaket dan
payung, karena akhir-akhir ini musim penghujan, sayang.”
Nadia tetap cemberut. Ia sama sekali
tidak menyukai hadiah pemberian mama. “Ma, kemarin kan papa sudah membelikan
payung untuk Nadia. Lagian, jaket Nadia juga masih banyak di lemari. Padahal,
uangnya udah bisa membeli beberapa buku dongeng.”
“Ya, sudah. Bulan depan, mama akan
membelikan buku dongeng keinginanmu, tapi payung dan jaket ini, Nadia simpan di
lemari ya. Nanti, Nadia pasti membutuhkannya.” Mama menasihati.
