Rabu, 03 April 2013

PUISI

MULAK TU BONA PASOGIT 
Oleh:  Rayona Tampubolon

Senja daku menapak ke balian
berjalan dua kilometer melalui gadu
di sana kulihat jejak memilukan
silam kakiku berdarah tertusuk pago gadu
kulihat si bontar andora menapak lumpur
seakan membisikiku sesuatu
ah hutaku tak ramai lagi
tak ada gelak riuh di sana sini
di setiap sudut hanya sepi
kudiam dan menyendiri
Siahaan dolok, 06 Februari 2013

TINGGAL KENANGAN  
Oleh:Rayona Tampubolon

Anak kecil mengerang di tepian gadu
merintih pada ibunya
mungkin ingin menyusu
sedang ibunya tengah marsuan
di manakah kenangan dulu?
ketika hutaku ramai dengan anak kecil
sekarang haumapun sudah tarulang
pun kenangan telah menghilang
Siahaan dolok, 07 Februari 2013


JEJAK-JEJAK MAKNA
 Oleh: Rayona Tampubolon

Senja itu kumencari jejakmu
menyusur  setiap langkah di mana kakimu pernah menapak
di manakah jejak yang pernah kita ukir
ketika kita duduk di taman-saat bulan lebam dan awan hitam
kini jejak itu telah sirna
ditapaki jejak orang asing
Medan, 10 Januari 2013
  
SANG PENANTI
Oleh: Rayona Tampubolon

Kuterduduk di sebuah lingkaran tak bertepi
menanti jiwa yang telah hilang
tatkala sepasang kekasih
kehilangan cinta sejati
Medan, 10 Januari 2013 

SIKSA RINDU
Oleh: Rayona Tampubolon

*tampulan sibaganding
di dolok ni pangiringan
horas hita na marhaha anggi
marsipairing-iringan
alunan lagu itu sungguh buatku mengerang
ketika hidup melemparku di tano parserahan
jauh darimu haha anggi
jauh darimu inang pangintubu-amang parsinuan
mulai Siahaan dolok
Siahaan toruan
Sipitu-pitu
Porsea
Lumban lobu
hingga tangisku retas dan tarilu-ilu
Medan, 24 Maret 2013

Sumber: ANALISA RABU, 03 April 2013
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar